3 Klub Bri Liga 1 Yang Belum Pernah Terdegradasi Sejak Penggabungan Kompetisi 30 Tahun

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Jakarta Sejak penggabungan eks Galatama dan Perserikatan kejuaraan sepak bola ahli Indonesia telah melangkah selama 30 tahun. Tahukah Anda, dari 18 kontestan BRI Liga 1 2024/2025 hanya tiga tim nan belum pernah terdegradasi.

Sepanjang tiga dasawarsa itu, dengan sistem promosi degradasi maka ada peserta baru nan keluar masuk kasta tertinggi Tanah Air. Ada nan masuk lantaran klub tersebut murni berjuang dari tataran terbawah.

Namun dalam perkembangan sekitar lima tahun terakhir akibat pengaruh sepakbola industri ada beberapa klub nan secara instan membeli lisensi dan mengubah nama klub tersebut.

Episode kelabu terjadi di era PSSI dipimpin Djohar Arifin Husin. Karena dualisme kejuaraan LPI dan ISL maka muncul klub-klub baru. Bahkan terjadi polemik berkepanjangan atas kewenangan kepemilikan satu klub lantaran perbedaan pilihan tampil LPI alias ISL.

Setelah karut marut itu sukses diatasi, kejuaraan di Indonesia mulai melangkah di trek nan benar. Persebaya dan Persik pernah dua kali jadi jawara. Arema dan PSIS juga sempat sekali mencicipinya. Namun keempat klub itu pernah mengalami degradasi. Hanya Persib, Persija, dan PSM menjadi klub nan tetap eksis.

Trio inilah nan selama 30 tahun terakhir tak pernah tersentuh degradasi. Yuk kita telusuri kiprah mereka di era sepakbola moderen berorientasi industri saat ini.

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

1. Persib Sejajar dengan Persipura

Posisi Persib saat ini sejajar dengan Persipura. Back to back juara musim ini menjadikan Maung Bandung mengumpulkan empat bintang di dada.

Jumlah gelar juara ini sama seperti dimiliki Persipura nan pernah jadi raksasa Nusantara pada musim 2005, 2008/2009, 2010/2011, dan 2013. Namun sayang sekarang klub berjulukan Mutiara Hitam itu turun di kasta Liga 2.

Tapi siapa menyangka jika pada musim 2003 Persib nyaris degradasi. Problem klasik minimnya finansial nan berakibat pada shopping pemain membikin Persib susah bersaing dengan kontestan lainnya.

Jatidiri sebagai klub tradisional jadi kekuatan Persib untuk tetap memperkuat hingga kini. Fanatisme suporter nan telah turun menurun sampai generasi sekarang membikin Persib tak hanya jadi kebanggaan penduduk Bandung, tapi telah meluas ke wilayah provinsi Jawa Barat.

2. Rivalitas Bikin Persija Membara

Rivalitas mendarah daging dengan Persib membikin Persija tetap membara. Dampak positifnya, Macan Kemayoran tak mau kalah dengan Maung Bandung. Padahal Persija sempat nyaris terpecah di era LPI dan ISL.

Jakmania jadi kekuatan Persija terus bersaing dengan Persib. Label sebagai klub Ibukota jadi pamor besar bagi Persija. Koleksi gelar Persija itu tetap dua bintang, kalah dua butir dari Persib. Ketertinggalan ini nan bakal jadi semangat Persija untuk mengejarnya di kejuaraan mendatang.

Namun dengan syarat. Finansial Persija kudu lebih sehat agar bisa menandingi rival abadinya, Persib. Alasan finansial ini pula, konon, jadi penghambat terbesar Persija berprestasi pada musim ini.

3. PSM Sang Perkasa dari Luar Jawa

Sejak era Perserikatan nama PSM tak pernah lekang oleh waktu. Selain Persipura dan PSMS di masa lalu, PSM adalah kekuatan klub tradisional dari luar Pulau Jawa.

Tokoh-tokoh asal Makassar seperti Nurdin Halid dan almarhum Andi Darussalam Tabussala pun pernah duduk di pucuk ketua Federasi Sepakbola Indonesia. Tapi keberadaan mereka tak begitu banyak mempengaruhi prestasi Juku Eja.

Seperti Persija, PSM juga sudah dua kali menggenggam trofi juara. Seperti Persija pula, aspek finansial jadi hambatan meraih prestasi. Namun laiknya Persib dan Persija, PSM pun tak pernah turun kasta.

Kendati dihantam beragam masalah internal, PSM tetap bisa berbesar hati lantaran sukses mengharumkan nama Indonesia di pentas ASEAN Club Championship hingga babak semifinal musim ini.