Bernardo Tavares Setelah Psm Tersingkir Dari Acc: Bandingkan Vff Dengan Pt Lib, Gaji 2-3 Pemain Hanoi Setara Skuad Pasukan Ramang

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Hanoi - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, kembali mengungkapkan keluh kesahnya setelah Yuran Fernandes dkk. tersingkir dari ASEAN Club Championship (ACC) 2024/2025.

Langkah PSM terhenti di babak semifinal ACC buntut kalah agregat 1-2 dari klub Vietnam, Con Am Hanoi.

Setelah menang 1-0 dalam leg pertama pada 2 April 2025, PSM keok 0-2 dari Cong An Hanoi di Hang Day Stadium, Hanoi, pada Rabu (30/4/2025).

Tavares mengungkit lagi agenda pada nan dijalani PSM di BRI Liga 1 2024/2025 dan ACC. Tim berjulukan Pasukan Ramang itu kudu bermain tiga kali dalam delapan hari.

Pada periode itu, PSM menjamu Bali United di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 April 2025, menantang Cong An Hanoi di Hanoi, dan melawan tuan rumah PSS Sleman di Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu (3/5/2025).

"Pertama-tama, ini tidak mudah. Pertandingan ini berbeda, lantaran di satu sisi ada tim nan tidak bermain pada 26 April 2025," ujar Tavares.

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Keluh Kesah Bernardo Tavares

Partai terakhir Cong An Hanoi sebelum melawan PSM adalah pada 22 April 2025 ketika menang 3-1 atas Hai Phong di Liga Vietnam 2024/2025.

"Kami kudu bermain pada 25 April 2025, melakukan perjalanan jauh, dan sekarang kami kudu bermain lagi pada 3 Mei 2025 untuk kejuaraan domestik," tutur Tavares.

Tavares lampau membandingkan Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) nan disebutnya mengambil langkah bijak dengan menunda laga Cong An Hanoi di Liga Vietnam.

Sementara, Tavares kecewa lantaran PT Liga Indonesia Baru (LIB) tidak memberikan pengecualian kepada PSM berupa pengunduran agenda pertandingan di BRI Liga 1.

"Federasi kalian di Vietnam mengizinkan pertandingan Cong An Hanoi ditunda, sedangkan di Indonesia, mereka tidak memperhitungkan kondisi kami dan tidak mengizinkan kami menunda pertandingan alias mempersiapkan pertandingan ini," imbuh Tavares.

"Seperti nan kalian lihat di babak pertama, menurut saya kami lebih banyak bertahan, sesekali melakukan transisi menyerang tapi kadang terjebak offside. Tapi kami mencoba menjalankan rencana permainan kami," ucapnya.

Unek-Unek Bernardo Tavares

"Di babak kedua, dua kesalahan dari situasi bola meninggal menghasilkan dua gol. Setelah kami kebobolan gol kedua, kami bermain lebih dengan hati dan emosi, bukan dengan pikiran. Kami tidak bisa mengontrol emosi. Dan setelah itu, tim kalian adalah tim nan berpengalaman," ungkap Tavares.

"Tim kami adalah tim termuda di Indonesia. Anak-anak nan saya turunkan kali ini, sebagian besar apalagi belum pernah bermain di Liga 1 alias Liga 2. Inilah kenyataannya. Tapi saya bangga dengan mereka. Saya pikir kami menjalani musim nan luar biasa. Kami bisa mencapai semifinal di kejuaraan ini, dan kami juga sudah kondusif di kompetisi. Itu sasaran kami," kata Tavares.

Arsitek asal Portugal itu juga melakukan komparasi bujet kedua kesebelasan. Dia menyatakan bahwa penghasilan 2-3 pemain Cong An Hanoi bisa bayar semua personil PSM.

"Anggaran kami tidak besar. Kalau dibandingkan dengan tim ini, sungguh luar biasa. Dua alias tiga pemain dari tim ini setara dengan seluruh penghasilan pemain kami. Maka dari itu, saya kudu bangga dengan para pemain saya," terang Tavares.

"Mereka sudah berupaya memberikan nan terbaik. Sayangnya, hasilnya tidak seperti nan kami harapkan, tapi saya ucapkan selamat untuk Cong An Hanoi dan saya minta mereka bisa menang di final," jelasnya.