Bojan Hodak Masterclass: Angkat Persib Dari Zona Degradasi Jadi Back To Back Juara Bri Liga 1

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Bandung - Tahukah sahabat carpet-cleaning-kingston.co.uk bahwa Bojan Hodak mengangkat Persib Bandung dari area degradasi menjadi back to back juara BRI Liga 1? Kisahnya berasal pada musim 2023/2024.

Pada 15 Juli 2023, Luis Milla mundur sebagai pembimbing Persib. Kala itu, tim berjulukan Pangeran Biru tersebut berada di posisi ke-12 klasemen setelah kandas menang dalam tiga pertandingan awal.

Luis Milla, nan pada musim sebelumnya mengantar Persib menduduki ranking ketiga BRI Liga 1, hanya bisa mempersembahkan tiga hasil seri untuk Nick Kuipers dkk.

Persib lampau menunjuk Yaya Sunarya, nan adalah pembimbing fisik, sebagai pembimbing sementara untuk pekan keempat BRI Liga 1 ketika kalah 2-4 dari PSM Makassar pada 22 Juli 2023.

Empat hari berselang, Persib mengumumkan Bojan Hodak untuk menjadi penerus Luis Milla.

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Tanpa Kemenangan dalam 3 Laga Awal, tapi...

Namun, Yaya tetap tertulis sebagai pembimbing sementara Persib kala menang 2-1 atas tuan rumah Persik Kediri dalam pekan kelima BRI Liga 1 pada 28 Juli 2023.

Hodak belum bisa menemani Pangeran Biru di pinggir lapangan, tetapi telah memberikan motivasi kepada para pemain di ruang tukar saat menghadapi Persik.

Kehadirannya berpengaruh besar terhadap permainan Pangeran Biru. Kemenangan atas Persik membikin Persib melesat ke posisi kesebelas klasemen.

Tiga laga awal Hodak sebagai pembimbing Persib tidak melangkah mulus. Pangeran Biru paceklik kemenangan dengan meraih dua kali seri dan sekali kalah.

Namun setelah itu, Persib dibawanya mendulang 15 kemenangan dari 26 pertandingan. Pangeran Biru pun mengakhiri regular series BRI Liga 1 sebagai runner-up dan berkuasa untuk lolos ke championship series.

Statistik Bojan Hodak

Di championship series, Persib menyingkirkan Bali United di semifinal dengan agregat 4-1 dan melibas Madura United di partai puncak lewat agregat 6-1.

Musim kedua Hodak sebagai nakhoda Persib jauh lebih lancar daripada musim pertama. Sejak awal musim, Pangeran Biru terus memburu Persebaya dan puncaknya terjadi pada akhir putaran pertama.

Persib sukses mengkudeta Persebaya di tampuk kepemimpinan BRI Liga 1 2024/2025. Bahkan sepanjang putaran pertama, Pangeran Biru tidak mengenal kata kekalahan.

Sejak saat itu, Persib nyaris tidak pernah terganggu di puncak klasemen BRI Liga 1 hingga menjadi juara pada pekan ke-31 dengan kelebihan sepuluh poin atas dua pesaing terdekatnya, Dewa United dan Persebaya.

Transfermarkt mencatat, sejak menjadi arsitek Persib, Hodak membukukan 32 kemenangan, 21 seri, dan enam kekalahan dengan total 117 poin serta rata-rata 1,98 nomor per laga.

Rekam Jejak Bojan Hodak

Lahir di Zagreb, Kroasia, pada 4 Mei 1971, Hodak sebenarnya sudah tahu seluk-beluk sepak bola Asia Tenggara (ASEAN) sejak tetap aktif bermain. Dia pernah memihak klub Singapura, Balestier Central, pada 1997 dan Jurong FC pada 1998-1999 serta 2000-2001.

Bodak mengawali kariernya sebagai pembimbing dengan menangani tim Malaysia, UPB-MyTeam, pada 2006-2009 sebelum memoles klub Kamboja, Phnom Penh Crown pada 2010-2011.

Hodak lampau menjadi asisten pembimbing tim China, Shandong Taishan, pada 2011-2012 dan kembali ke Malaysia untuk memimpin Kelantan pada 2012-2013.

Sesudah mempersembahkan satu gelar Liga Malaysia, dua gelar Piala FA Malaysia, dan satu Piala Malaysia untuk Kelantan, Hodak dibajak Johor Darul Ta'zim (JDT) pada 2014.

Kala itu, JDT baru diambil alih Tunku Ismail Idris, putra Sultan Johor, Tunku Ibrahim Ismail.

Pada musim pertamanya, Hodak memberikan gelar Liga Malaysia untuk JDT, sekaligus menginisiasi klub untuk mempertahankan trofi selama sepuluh tahun berturut-turut hingga saat ini.

Hodak lampau menjadi CEO klub Malaysia, Penang, pada 2016 sebelum mengarsiteki Timnas Malaysia U-19 pada 2017-2019 dan mencoba petualangan baru di Indonesia dengan menakhodai PSM Makassar pada 2020.

Semusim berbareng PSM, Hodak kembali ke Malaysia untuk menangani Kuala Lumpur FC, tim nan dibawanya menjadi juara Piala Malaysia 2021 serta runner-up Piala AFC 2022 dan Piala FA Malaysia 2023.