Hajar Thailand Lewat Drama Adu Penalti, Pengamat: Kita Apresiasi Perjuangan Timnas Indonesia U-23!

Sedang Trending 14 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Jakarta Timnas Indonesia U-23 akhirnya melangkah ke partai final usai menang dramatis atas Thailand pada babak semifinal Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (25/7/2025).

Kemenangan Timnas Indonesia U-23 didapat melalui drama adu penalti. Anak asuh Gerald Vanenburg tersebut meraih kemenangan dengan skor akhir 7-6 (1-1).

Indonesia sebenarnya kecolongan lebih dulu melalui Yotsakorn Burapha di menit ke-60. Gol pemain berumur 20 tahun tersebut didapat usai memanfaatkan kesalahan di lini belakang Garuda Muda.

Timnas Indonesia bisa menyamakan kedudukan di menit ke-83. Memanfaatkan sepak pojok Rayhan Hannan, Jens Raven sukses menjebol gawang Thailand nan dikawal Sorawat Phosanan.

Skor seri 1-1 memperkuat hingga akhir. Pertandingan bersambung ke tambahan waktu hingga adu penalti.

Alfahrezzi Buffon nan menjadi pengeksekusi kedelapan sukses mengeksekusi penalti dengan baik. Gol tersebut membikin Timnas Indonesia U-23 melaju ke partai puncak.

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Apresiasi

Kemenangan Timnas Indonesia atas Thailand mendapat sorotan dari pengamat sepak bola Indonesia, Herrie Setyawan. Dia menyebut Timnas Indonesia U-23 layak mendapat acungan jempol.

Menurutnya, Kadek Arel dkk. tampil dengan semangat juang tinggi sepanjang pertandingan. Mereka tidak kenal capek meski pertandingan kudu diakhiri dengan adu penalti.

"Kalau saya sudah memprediksi sejak awal Timnas Indonesia bisa melangkah ke final. Mereka tampil mendominasi dan pada babak kedua ada perubahan dari pembimbing hingga bisa membalas keadaan," kata Herrie.

"Saya betul-betul apresiasi kepada pemain. Dengan stamina nan terkuras mereka tetap main maksimal, semangat pemain tinggi hingga akhirnya bisa lolos ke final," tambahnya.

Masih Banyak PR

Kendati demikian, mantan pemain Persib Bandung ini menilai Timnas Indonesia tetap mempunyai pekerjaan rumah nan kudu dibenahi. Menurut dia, aliran bola dari lini tengah ke depan  mudah dipatahkan tim lawan.

Hal ini terlihat ketika para pemain kesulitan membongkar pertahanan Gajah Putih. Serangan skuad Indonesia tetap monoton sehingga bisa diantisipasi tim lawan.

"Kalau saya liat di babak pertama Indonesia belum berani konsentrasi ke depan. Babak pertama apalagi gak ada sepak pojok, aliran bola selalu terputus dari tengah ke depan, gak ada keberanian," ungkapnya.

Tetap Optimistis!

Namun, Herrie percaya pembimbing Gerald Vanenburg  bakal menyusun strategi nan berbeda saat berjumpa Timnas Vietnam pada partai final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Selasa (29/7/2025).

"Lawan Vietnam pasti bakal berbeda, pembimbing punya strategi nan lain. Karena setiap tim beda style bermainnya," terangnya.