Kerap Kebobolan Injury Time Di Bri Liga 1, Pelatih Persebaya Malah Sindir Wasit

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Surabaya - Persebaya memang mengalami penurunan performa sejak putaran kedua. Mereka apalagi sempat melewati enam laga tanpa kemenangan, apalagi empat di antaranya kekalahan beruntun.

Menariknya, sudah empat kali Persebaya kebobolan di injury time selama musim ini dengan hasil kekalahan alias seri. Semuanya juga terjadi di putaran kedua dan mengubah raihan poin di depan mata.

Pelatih Persebaya, Paul Munster, menyadari lahirnya kejadian ini. Namun, dia merasa kebobolan menit akhir itu juga melibatkan keputusan wasit nan tidak meniup peluit setelah melebihi additional time.

“Menit ke berapa itu? Kami sudah memekik minta waktu sigap habis. Menit 94, 95, 96. Wasit terlihat menunggu gol. Sama aja situasinya,” kata Munster menjawab pertanyaan carpet-cleaning-kingston.co.uk.

“Saya nonton Persib melawan Bali. Menit 94, tambahan empat menit. Wasit langsung tiup peluit. Nggak ada tambahan waktu. Entah kenapa, kami selalu ada tambahan waktu. Tapi, begitulah sepak bola,” imbuhnya.

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Momen-momen Penuh Curiga

Momen nan dimaksud Munster adalah pertandingan ke markas Persik Kediri pada pekan lampau (5/5/2025).  Hujan gol menghiasi laga ini. Persebaya tampil apik dengan selalu unggul dulu.

Tiga gol mereka lahir Bruno Moreira (34'), Flavio Silva (45'), dan Malik Risaldi (47’). Skor sebenarnya tetap 2-3 dengan dua gol Persik dicetak oleh Ramiro Fergonzi (39') dan Ze Valente (53’).

Tim Bajul Ijo tampak sudah nyaris mencuri poin penuh di Kediri. Tapi, Fergonzi mencetak gol kedua di menit injury time (90+6'). Dua tim asal Jawa Timur ini pun dipaksa berbagi angka.

Salah satu momen krusial nan memengaruhi laga ini adalah saat injury time. Wasit memberikan waktu empat menit dalam kondisi Bajul Ijo unggul 3-2. Namun, Persebaya tampak memilih mencoba mengulur waktu agar Persik kesulitan menyamakan kedudukan.

Malik Risaldi sempat terjatuh dan mengalami cedera sehingga ditandu keluar. Malik pun diganti dengan Rizky Dwi Pangestu. Belum lagi masih, ada satu pergantian nan sangat terlihat untuk mengukur waktu.

Francisco Rivera ditarik keluar dan diganti dengan Riswan Lauhim. Situasinya adalah injury time sudah melampaui empat menit. Justru perihal ini malah membikin Persebaya kelabakan dan kebobolan gol Persik nan membikin laga berhujung 3-3.

Bukan Kali Pertama

Ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, Persebaya juga kebobolan menit akhir saat menjamu PSIS Semarang (12/3/2025) nan membikin mereka kehilangan poin. 

Banyak kesempatan muncul dan Francisco Rivera Rivera sukses mencetak gol pada menit ke-44  di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Oktafianus Fernando nan sudah berhadapan dengan kiper dan tak ada tekanan dari pemain PSIS lain saat injury time. 

Pemain nan berkawan disapa Ofan itu memutuskan menembak dan bola tembakannya menyamping dari gawang PSIS. Dalam kondisi itu, Laskar Mahesa Jenar melakukan serangan kembali cepat.

PSIS kemudian mendapatkan tendangan perspektif dan melakukannya dengan cepat. Setelah umpan silang, Septian David Maulana sukses mencetak gol dan membikin skor jadi 1-1 hanya sekitar 30 detik setelah kesempatan emas Ofan terbuang.

Munster menyadari bahwa timnya juga melakukan kesalahan dengan tidak sigap saat menit-menit akhir. Tampaknya, melakukan pergantian pemain dengan tujuan mengulur waktu pun sebenarnya berpengaruh kepada tim.

“Kita kudu tetap konsentrasi dan konsentrasi. Soal gol terakhir, ada empat kesalahan. Kami sudah bicarakan itu. Saya juga marah-marah setelah pertandingan. Saya sampaikan emosi saya. Ini tidak bisa diterima. Sekarang bukan menit-menit terakhir, ini detik-detik terakhir,” ujar Munster.

“Mereka mencetak gol. Setelah mereka mencetak gol, wasit meniup Peluit akhir. Inilah nan kita hadapi. Kami kudu lebih fokus, para pemain dan juga penjaga gawang. Itu tidak cukup baik dan saya tidak menerimanya, gimana kami kebobolan gol di akhir,” tuturnya.

Inkonsisten

Persebaya menjadi tim nan tampil inkonsisten selama BRI Liga 1 2024/2025. Hasil pertandingan nan diraih selama putaran pertama dan putaran kedua menunjukkan perbedaan signifikan.

Di putaran pertama, tim asal Kota Pahlawan itu bisa membukukan 11 menang, 4 seri, dan hanya dua kekalahan. Raihan 37 poin membikin mereka ada di posisi kedua klasemen dalam 17 pertandingan paruh musim.

Sedangkan putaran kedua sekarang sudah memainkan 14 pertandingan. Persebaya memang tetap di papan atas, tepatnya posisi ketiga dengan 54 poin. Namun, mereka hanya pernah menang empat kali dengan 10 lainnya berhujung masing-masing lima seri dan kalah.   

Foto Pilihan

Pemain Persija Jakarta menggelar sesi latihan jelang menghadapi Persebaya Surabaya pada laga pekan ke-28 BRI Liga 1 2024-2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat, (11/4/2025). (carpet-cleaning-kingston.co.uk/M Iqbal Ichsan)