ARTICLE AD BOX
carpet-cleaning-kingston.co.uk
Kamis, 21 Agu 2025 14:04 WIB

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan dugaan pemerasan nan dilakukan Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI Immanuel Ebenezer dan kawan-kawan sudah berjalan lama. KPK menyebut nilai dugaan pemerasan sangat besar.
"Sudah berjalan lama jadi cukup besar," ujar Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Kamis (21/8).
Noel, sapaan akrabnya, berbareng 10 orang lain ditangkap KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) nan digelar pada Kamis awal hari di Jakarta.
Tim penindakan KPK menyita duit miliaran serta puluhan mobil dan motor mewah dalam operasi senyap tersebut.
"Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil dan ada motor Ducati," ungkap Fitroh.
Sejumlah orang nan terjaring OTT tersebut sudah berada di Gedung Merah Putih KPK dan sedang dilakukan permintaan keterangan secara intensif.
Berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), KPK mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status norma para pihak nan tertangkap tangan tersebut.
KPK juga bakal menyampaikan kronologi tangkap tangan dan bangunan komplit perkara dalam konvensi pers mendatang.
Noel tertangkap operasi tangkap tangan oleh KPK atas dugaan kasus pemerasan di Kementerian Ketenagakerjaan. Ia diciduk di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta.
Berdasarkan info nan dihimpun, dugaan pemerasan dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan mengenai pengurusan sertifikasi K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
Penangkapan ini menjadikan Noel sebagai personil Kabinet Merah Putih pertama nan terjaring OTT oleh KPK.
"Pemerasan," ujar Fitroh.
Kepala Biro Humas Kemnaker Sunardi Manampiar Sinaga merespons OTT Noel Ebenezer. Menurutnya saat ini pihaknya belum bisa berkomentar banyak lantaran tetap menunggu perkembangan dari KPK.
"Kami belum bisa memberikan informasi, lantaran saat ini sedang memonitor dan menunggu perkembangan dari KPK," ujarnya singkat.
(ryn/isn)
[Gambas:Video CNN]