Kunci Keberhasian Malut United Yang Tak Sekadar Bertahan Di Bri Liga 1: Sehat Finansial Hingga Chemistry Pemain

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Malang - Malut United sukses mencuri perhatian di BRI Liga 1 2024/2025. Meski berstatus sebagai tim promosi, mereka sukses menembus persaingan papan atas. Tim berjuluk Naga Gamalama itu sekarang menempati urutan 4 dengan 50 poin. Mereka punya kans naik hingga posisi runner up jika sukses mempertahankan konsistensi permainannya dalam 4 laga terakhir musim ini.

Perlu diketahui, Malut United masuk persaingan papan atas setelah menjalani 12 pertandingan tanpa kekalahan. Bahkan tim kuat seperti Dewa United, Persebaya Surabaya sukses dikalahkan. Wajar jika mereka sekarang ada di papan atas.

Tapi, apa nan membikin tim ini bisa meraih hasil positif dalam waktu nan cukup panjang? Setidaknya ada tiga perihal nan jadi faktornya.

Materi pemain sarat pengalaman, diitambah dengan sokongan biaya besar dari manajemen yang membikin pemain merasa nyaman dan mengeluarkan semua potensinya di lapangan jadi aspek penting. Faktor lainnya keberadaan pembimbing lokal, Imran Nahumarury. Sosok nan satu ini bisa membikin pemain menemukan chemistry.

Berikut ulasan tiga aspek tersebut.

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Dihuni Pemain Sarat Pengalaman

Meski berstatus sebagai tim promosi, Malut United dihuni kebanyakan pemain sarat pengalaman di Liga 1. Seperti Manahati Lestusen, Yance Sayuri, Yakob Sayuri, Wahyu Prasetyo dan tetap banyak nama lainnya.

Hanya segelintir pemain muda di tim ini. Ini membikin mental pemain Malut United sudah tak diragukan lagi. Mereka tidak canggung ketika berhadapan dengan tim besar seperti Persebaya Surabaya, Bali United dan lainnya.

Tim ini sempat tidak stabil di awal musim. Butuh waktu menyatukan pemain baru. Terutama pemain asing. Karena nyaris semua merupakan rekrutan baru. Hal ini membikin Malut United sempat terseok-seok di papan tengah saat putara pertama. Bahkan mereka sempat berada di urutan 13.

Ibarat mesin diesel, tim ini lambat panas. Di putaran kedua mereka tak terbendung lagi. Sehingga Diego Martinez dan Yakob Sayuri jadi tumpuan utama untuk membobol gawang lawan. Sementara di lini pertahanan, Chechu Meneses dkk susah ditembus.

Sokongan Dana Besar dari Bos

Ini sudah jadi rahasia umum. Malut United sejak musim lampau dapat sokongan biaya besar dari sang bos David Glen. Dia merupakan pengusaha nan bergerak di sektor pertambangan itu jadi penyokong biaya klub.

Buktinya, tim ini garang dalam bursa transfer awal musim. Pemain kembar Yakob dan Yance Sayuri didatangkan dari PSM Makassar. Dua pemain ini kabarnya jadi rekrutan termahal di Malut United. Selain itu, ada nama Jonathan Bustos, Frets Butuan dan beberapa nama lainnya.

Kabarnya, pemain juga dapat gelontoran bingkisan lumayan besar. Tentunya, penghasilan pemain di tim ini lancar. Dengan support finansial ini, pemain, pembimbing dan official merasa nyaman. Sehingga konsentrasi mereka total dicurahkan untuk Malut United.

Pelatih Lokal Bisa Temukan Chemistry Pemain

Sosok pembimbing lokal, Imran Nahumarury juga punya peran besar. Dia menegaskan jika salah satu kunci keberhasilan Malut United saat ini adalah terbentuknya chemistry pemain. Baik didalam maupun luar lapangan.

Itu tak lepas dari skenario pembentukan tim nan dilakukan sang pelatih. Dia mendatangkan pemain-pemain asal Maluku dan sekitarnya. Seperti Manahati Lestusen, Frets Butuan, Alwi Slamat, Ilham Udin Amaiyn, Rifal Lastori dan sejumlah nama lainnya. Tentunya nama-nama itu bisa bermain militan untuk klub tanah kelahirannya.

Selain itu, Imran membawa gerbong pemain nan pernah dilatihnya di PSIS Semarang. Seperti Hari Nur Yulianto, Fredyan Sugiantoro, Wahyu Prasetyo, Rio Saputro dan lainnya. Sedangkan di grup asing, gerbong dari Amerika Latin nan dibawa. Satu nama dari Eropa, Spanyol. Sehingga komunikasi antara pemain asing tidak ada kendala. Karena mereka semua bisa menggunakan bahasa Spanyol. Dengan komposisi itu, Imran tidak butuh waktu lama untuk membentuk chemistry pemain.

Persaingan di BRI Liga 1 2024/2025