ARTICLE AD BOX
carpet-cleaning-kingston.co.uk
Rabu, 09 Jul 2025 20:04 WIB

Medan, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
Mobil Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) Irham Buana Nasution dilempar orang tak dikenal saat melakukan kunjungan ke wilayah pemilihannya di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan pada Selasa (8/7) siang.
Politisi Partai Golkar itu telah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Sumut dengan nomor laporan STTLP/B/1065/VII/2025/SPKT Polda Sumatera Utara, tertanggal 8 Juli 2025.
"Kejadian teror ini telah saya laporkan ke Mapolda Sumut. Saya minta Polda Sumut bisa segera mengungkap kejadian ini dan pelakunya ditangkap," ucap Irham, Rabu (9/7).
Irham menyebut kejadian bermulai saat dirinya berbareng personil DPRD Sumut lainnya naik mobilnya pribadinya melakukan kunjungan ke beberapa letak di Kecamatan Medan Belawan. Kemudian mobil berakhir di Kelurahan Belawan Bahagia.
"Mobil kami berakhir lantaran hendak melaksanakan salat di salah satu masjid di Kecamatan Medan Belawan. Setelah itu kami melanjutkan aktivitas menuju Kecamatan Medan Labuhan," kata Irham.
Namun saat mobil mulai melaju, tiba tiba saja dua orang berboncengan sepeda motor Scoopy tanpa pelat nomor melempar batu ke arah mobil Irham.
Kedua orang itu menutupi wajah dengan helm.
"Saat itu, mobil kami berhenti. Saya pun hendak turun dari mobil. Akan tetapi, pelaku justru memutar arah dan kembali melempar mobil hingga memecahkan kaca belakang," ujar mantan Direktur LBH Medan Periode 2000-2006 itu.
Beruntungnya Irham tidak mengalami luka luka. Kedua orang tak dikenal itu langsung pergi meninggalkan lokasi.
Sementara itu, Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP Siti Rohani Tampubolon, mengatakan pihaknya telah menerima laporan Irham Buana Nasution. "Sudah diterima, dan bakal segera ditindaklanjuti," ungkapnya.
Menyikapi perihal tersebut, Direktur LBH Medan, Irvan Seputra mengecam keras tindakan teror nan terjadi Terhadap Irham Buana Nasution.
"Teror merupakan tindak nan bertentangan dengan norma dan HAM serta sangat rawan bagi masyarakat. Oleh lantaran itu LBH Medan mendesak Polda Sumut untuk segara mengusut tuntas tindak pidana tersebut," urainya.
Pengungkapan kasus itu, tambah Irvan, kudu dilakukan sebagai corak penegakan norma dan memberikan keamanan terhadap setiap penduduk Sumatera Utara unik korban.
"Jika ini tidak terungkap maka tidak menutup kemungkinan bakal ada teror-teror lain kepada Irham dan apalagi terhadap Masyarakat. Serta tindakan teror sudah peralatan tentu menimbulkan ketidakamanan di wilayah norma Polda Sumatera Utara," tegasnya.
(fnr/kid)
[Gambas:Video CNN]