Pulang Ke Persebaya, Rachmat Irianto: Mental Juara Tidak Dibicarakan Satu Pemain

Sedang Trending 13 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Surabaya - Kepulangan Rachmat Irianto ke Persebaya Surabaya diharapkan bisa menularkan semangat juara. Dia tercatat sudah dua kali beruntun meraih trofi juara Liga 1 berbareng klub lain.

Pemain nan berkawan disapa Rian itu tercatat memihak Persib Bandung selama tiga musim terakhir. Dia jadi bagian integral tim nan menjuarai Liga 1 2023/24 dan 2024/25.

Rian mengaku punya gairah besar untuk kembali memihak Persebaya Surabaya. Satu di antaranya adalah pesan dari sang ayah, mendiang Bejo Sugiantoro, nan wafat pada 25 Februari 2025.

Namun, tantangan ini tentu bukan perihal nan mudah buat Rian. Dia menegaskan bahwa sasaran Persebaya Surabaya mencapai juara BRI Super League 2025/26 kudu dikerjakan oleh seluruh pihak di tim.

"Mental juara tidak bisa dibicarakan oleh satu pemain. Harus dibicarakan dengan seluruh staf, pelatih, dan teman-teman juga," uujar pemain original Surabaya tersebut.

"Bisa juara pun lantaran ada hasil kerja keras di dalam tim. Jadi, tidak saya sendiri nan bekerja," imbuhnya.

Emtek akhirnya mengungkap info mengejutkan! Audience share Piala Presiden tahun lampau mencapai nomor fantastis, ialah 18,8 persen. Angka ini jadi bukti besarnya antusiasme penonton terhadap turnamen pramusim bergengsi di Indonesia.

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Sosok Lekat dengan Persebaya

Persebaya Surabaya sudah 21 tahun puasa gelar kasta tertinggi. Klub asal Kota Pahlawan itu kali terakhir juara pada 2004, tepatnya di kejuaraan saat tetap berjulukan Divisi Utama.

Rian tentu menjadi sosok nan sangat lekat dengan Persebaya. Pemain kelahiran Surabaya itu mengawalinya dengan memihak Indonesia Muda, klub internal Persebaya, sebelum masuk skuad senior.

Pada 2017, dia mendapat perjanjian ahli pertama berbareng klub berjuluk Bajul Ijo itu, saat usianya tetap 17 tahun.

Dari situ, Rian mengukir banyak kenangan manis. Satu di antaranya adalah menjuarai Liga 2 2017 nan membawa Persebaya promosi ke Liga 1 2018. Di tahun nan sama, Rian jadi kapten Timnas Indonesia U-19 didikan Indra Sjafri.

Menambah Kekuatan Persebaya

Rian tetap memihak Persebaya sampai 2022, apalagi ditunjuk sebagai kapten tim per musim 2021/2022. Setelah itu, dia memilih hengkang dan gabung dengan Persib.

Setelah tiga tahun hijrah, Rian kembali ke Surabaya memihak klub nan telah membesarkan namanya. Setelah meninggalkan Persib, dia sempat mendapat tawaran dari beragam klub, tetapi Persebaya tentu jadi prioritasnya.

"Tapi, saya lebih prioritas ke sini lantaran argumen family jadi aspek utama saya pergi ke Persebaya," ungkap Rian.

Keputusannya untuk kembali memihak Persebaya tentu dilandasi oleh beragam pertimbangan. Faktor kedekatan dengan family jadi argumen utama mengingat dia merupakan pemain putra daerah.

Kehadiran Rian tentu bakal menambah kekuatan Persebaya menatap musim baru. Kemampuan dimainkan di beragam posisi merupakan kelebihannya, ditambah jiwa kepemimpinannya nan dibutuhkan tim.