ARTICLE AD BOX
Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis (21/8/2025).
Melansir dari Refinitiv, nilai tukar rupiah ditutup mengalami depresiasi sebesar 0,09% di posisi Rp16.280/US$, sekaligus menandai pelemahan rupiah sejak 15 Agustus 2025 alias selama empat hari berturut-turut.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 15.00 WIB terpantau menguat tipis 0,02% di level 98,24.
Pergerakan rupiah hari ini seiring dengan pengumuman Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) periode kuartal II-2025 oleh Bank Indonesia (BI). NPI pada triwulan II-2025 tercatat mengalami defisit sebesar US$6,7 miliar, meningkat dibandingkan periode sebelumnya nan juga mengalami defisit US$800 juta.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan mengungkapkan BI senantiasa mencermati dinamika perekonomian dunia nan dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan nan didukung sinergi kebijakan nan erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait, guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.
"Kinerja NPI 2025 diprakirakan tetap sehat ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial serta defisit transaksi melangkah nan rendah dalam kisaran defisit 0,5% sampai dengan 1,3% dari PDB," kata Junanto, Kamis (21/8/2025).
Selain itu, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh keputusan Bank Indonesia nan memangkas suku kembang acuan. Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI menetapkan penurunan BI-Rate sebesar 25 pedoman poin menjadi 5,00%, memberikan tekanan tambahan terhadap nilai tukar rupiah.
Tekanan terhadap rupiah juga datang dari sentimen global, Terutama menjelang simposium tahunan Jackson Hole nan digelar oleh Federal Reserve (The Fed). Investor dunia tengah menantikan pengarahan kebijakan suku kembang dari pidato Ketua The Fed Jerome Powell.
Pasar mencermati kemungkinan apakah Powell bakal memberikan sinyal nan lebih hawkish dengan menolak ekspektasi pelonggaran moneter dalam waktu dekat. Saat ini, perjanjian berjangka memperkirakan kesempatan pemangkasan suku kembang seperempat poin pada September sebesar 82%, turun dari 94% pada pekan lalu.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Rupiah Menguat Tajam, Nilai Tukar Dolar AS Turun Jadi Rp16.385