Sri Mulyani Siapkan Surat Utang Baru Dim Sum Bond, Ini Targetnya

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk - Pemerintah Indonesia bersiap meluncurkan surat utang berdenominasi renminbi alias Dim Sum Bond di pasar internasional. Instrumen ini bakal menjadi publikasi berikutnya setelah keberhasilan penawaran Kangaroo Bond berdenominasi dolar Australia (AUD).

Penerbitan perdana Dim Sum Bond telah masuk daftar antrean berikutnya setelah Kangaroo Bond sukses diterbitkan secara perdana pada 7 Agustus 2025.

"Setelah keberhasilan Kangaroo Bond, pipeline berikutnya adalah publikasi (perdana) Dim Sum Bond, untuk memperluas pedoman penanammodal di Asia sekaligus memperkuat diversifikasi portofolio pembiayaan APBN," kata Plt. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, kepada carpet-cleaning-kingston.co.uk, dikutip Minggu (24/8/2025).

Meski begitu, pemerintah belum mau mengungkapkan tanggal perincian rencana publikasi Dim Sum Bond. Novi hanya memastikan bahwa publikasi Dim Sum Bond nantinya bakal tergantung kondisi pasar obligasi dan perkembangan kebutuhan pembiayaan APBN.

"Pemerintah bakal terus menerapkan strategi pembiayaan nan hati-hati, fleksibel, dan terukur, dengan mempertimbangkan pemilihan waktu penerbitan, jenis instrumen, serta keseimbangan komposisi mata uang," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah Indonesia telah sukses melaksanakan publikasi perdana Kangaroo Bond dalam mata duit dolar Australia pada tanggal 7 Agustus 2025 dengan setelmen 14 Agustus 2025.

"Transaksi ini menjadi langkah krusial untuk memperluas pedoman investor, mendiversifikasi sumber pembiayaan APBN, sekaligus mempererat kerja sama bagian finansial Indonesia-Australia," ujar Novi.

Penerbitan perdana Kangaroo Bonds mendapat sambutan nan sangat positif dari penanammodal global. Permintaan penanammodal mencapai AUD 8 miliar alias 10 kali lebih besar dari total nominal setelmen sebesar AUD 800 juta.

Sekitar sepertiga penanammodal pembeli Kangaroo Bond berasal dari penanammodal domestik Australia, alias setara 34% untuk seri tenor 5 tahun dan 33% untuk tenor 10 tahun. Sisanya berasal dari Asia untuk tenor 5 tahun dengan porsi 43% dan tenor 10 tahun 53%, serta Eropa, Timur Tengah, dan Afrika maupun Inggris (EMEA/UK) porsinya masing 23% dan 14%.

"Sebuah capaian nan menunjukkan meningkatnya minat dan kepercayaan pasar Australia terhadap esensial ekonomi Indonesia," ujar Novi.

Dengan besarnya minat penanammodal terhadap Kangaroo Bond RI membikin Pemerintah sukses menetapkan tingkat imbal hasil (yield) nan kompetitif, ialah sebesar 4,427% untuk tenor 5 tahun dan 5,380% untuk tenor 10 tahun.

Transaksi perdana ini dilakukan melalui program Australian Medium-Term Notes (AMTN). Hasil publikasi ini secara umum bakal digunakan untuk pembiayaan APBN tahun 2025. Obligasi nan diterbitkan pada transaksi kali ini memperoleh ranking Baa2 oleh Moody's, BBB oleh Standard & Poor's, dan BBB oleh Fitch.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemenkeu Mau Terbitkan Dim Sum Bond di 2025, Tapi Tergantung Ini!