Tumbang Dari Semen Padang, Pelatih Psis Bicara Kans Lolos Dari Degradasi: Siap Fight Hingga Akhir Musim!

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

carpet-cleaning-kingston.co.uk, Padang - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, merasa kecewa seusai anak asuhnya kalah dari Semen Padang pada pekan ke-29 BRI Liga 1 2024/2025. Meskipun demikian, dia tetap percaya Mahesa Jenar bisa lolos dari degradasi.

Dalam pertandingan nan berjalan di Stadion Haji Agus Salim, Kota Padang, Kamis (17/4/2025) sore WIB itu, PSIS Semarang kudu mengakui kelebihan musuh seusai digebuk dengan skor 2-3.

Kedua tim saling berbalas gol pada laga ini. Septian David Maulana membuka kelebihan pada menit ke-62, sebelum disamakan oleh Firman Juliansyah (66’). Lalu, Muhammad Ridwan membawa tuan rumah berbalik unggul (71’).

Mahesa Jenar sempat menyamakan skor via Sudi Abdallah (90+5’). Namun, Kabau Sirah mengukir gol untuk kembali unggul lewat Tin Martic pada menit ke-90+7.

Yuk gabung channel whatsapp carpet-cleaning-kingston.co.uk untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Berjuang Lolos Degradasi

Gilbert Agius menyayangkan kegagalan Mahesa Jenar memenangkan laga sepenting ini. Akan tetapi, ahli strategi asal Malta itu tetap optimistis dengan kesempatan anak asuhnya untuk lolos dari ancaman degradasi.

“Sulit untuk berbincang seusai kandas menang pada pertandingan sepenting ini. Namun, sayang sekali, kami kudu berada di pihak nan kalah. Kami sangat sedih atas hasil ini,” kata Gilbert dalam konvensi pers, Kamis (17/4/2025).

“Ya, tentu saja kami tetap mempunyai kesempatan untuk tetap memperkuat di BRI Liga 1. Jika mau memperkuat di kasta tertinggi, kami kudu bisa terus berkompetisi hingga akhir musim,” imbuhnya.

Kehilangan Konsentrasi

Menurut Gilbert, Mahesa Jenar kehilangan konsentrasinya dalam setiap gol nan diciptakan oleh tuan rumah. Dia menyayangkan anak asuhnya nan kehilangan konsentrasi sehingga kebobolan tiga gol pada laga ini.

“Saya pikir, kami telah melakukan beberapa perubahan pada babak kedua. Para pemain punya kesempatan untuk mencetak gol hingga akhirnya kedudukan menjadi 2-2. Sangat tidak mudah,” kata Gilbert.

“Karena Semen Padang punya serangan kembali nan berbahaya. Saya tidak bisa menjelaskan gimana kami bisa kebobolan dua gol lewat lemparan dalam dan satu dari sepak pojok. Dalam momen-momen itu, kami semestinya bisa konsentrasi 100%.”

Ogah Komentari Wasit

Selain itu, Gilbert juga tak mau memberikan banyak komentar soal keahlian wasit, terutama berbincang soal dua gol tuan rumah nan dianulir oleh VAR. Menurutnya, kadang setiap tim bisa dirugikan, tetapi pada waktu nan lainnya diuntungkan.

“Saya tidak mau bicara soal keahlian wasit. Meskipun belum memandang kembali tayangan ulangnya, saya pikir jika sudah dicek melalui VAR, pasti keputusannya wasit sudah jelas,” ujar eks pembimbing Timnas Malta itu.

“Saya tak mau mengomentari keputusan nan diambil oleh wasit. Terkadang kami bisa diuntungkan oleh VAR, tetapi juga kadang juga dirugikan,” lanjutnya.

Masih Terus Berjuang

Sementara itu, kapten PSIS Semarang, Septian David Maulana, tetap merasa percaya dengan kesempatan timnya untuk lolos dari degradasi. Dia berambisi Mahesa Jenar bisa memanfaatkan lima laga sisa untuk memperkuat di kasta tertinggi.

“Sama halnya seperti nan dikatakan Coach Gilbert. Saya tak bisa banyak bicara soal laga ini. Namun, nan pasti, ini bukan akhir dari segalanya. Masih tersisa lima pertandingan. Tidak ada nan tidak mungkin, kami bakal memanfaatkannya,” ujar David.