ARTICLE AD BOX
Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
RS Polri Kramat Jati turut melakukan pemeriksaan toksikologi untuk mengetahui apakah ada kandungan racun pada jasad berinisial MIP, kepala instansi bagian pembantu (KCP) sebuah bank di Jakarta Pusat.
"Telah dilakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan DNA, toksikologi forensik", kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru Yulihartono di RS Polri, Jumat (22/8).
Disampaikan Prima, pemeriksaan toksikologi ini merupakan bagian dari SOP (Standar Operasional Prosedur) nan dilakukan pihaknya.
Prima menyebut nantinya setelah seluruh hasil pemeriksaan komplit bakal segera diserahkan ke interogator untuk kepentingan penyidikan.
"Hasil pemeriksaan bakal diserahkan kepada interogator setelah seluruh pemeriksaan penunjang telah selesai," ucap dia.
Sebelumnya, Prima menyebut dari hasil pemeriksaan tim dokter, korban meninggal lantaran kekerasan barang tumpul. Kata dia, korban diduga juga mengalami kekurangan oksigen sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Betul (akibat barang tumpul), luka-lukanya bagian dada dan leher," kata dia.
MIP nan merupakan kepala instansi bagian pembantu (KCP) sebuah bank di Jakarta Pusat menjadi menjadi korban penculikan dan pembunuhan.
Jasad MIP ditemukan di area persawahan di Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8) pagi. Sebelum ditemukan tewas, korban diculik di parkiran sebuah pusat perbelanjaan area Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (20/8).
Kapolsek Serang Baru, AKP Hotma Sitompul mengatakan korban ditemukan oleh penduduk sekitar saat sedang menggembalakan sapi.
Kata Hotma, jasad korban ditemukan dalam kondisi mata tertutup lakban. Ia juga menyebut ditemukan sejumlah luka lebam pada jasad korban.
"Ya saat kami datangi TKP, kondisi korban saat itu dilakban di bagian matanya dan diikat di kakinya," kata saat dikonfirmasi, Kamis.
Dikutip dari carpet-cleaning-kingston.co.uk, Dirut BRI Hery Gunardi buka bunyi ihwal penculikan dan pembunuhan MIP salah satu Kepala Kantor Cabang Pembantu banknya.
"Kita sedang lakukan pendalaman, kita juga prihatin ya. Sepertinya diculik, saya lihat di videonya itu, diculik dari mobil, masukin mobil, terus dibawa. Tahu-tahu meninggal tadi pagi," terang Hery dalam RDP berbareng Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
"Polisi sedang melakukan pendalaman untuk itu. Nanti jika ada buletin positif, kelak bakal kami update," imbuhnya.
(dis/dna)