ARTICLE AD BOX
carpet-cleaning-kingston.co.uk
Minggu, 24 Agu 2025 09:20 WIB

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
Universitas Gadjah Mada (UGM) buka bunyi mengenai dengan beredarnya foto arsip piagam nan disebut milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi di media sosial.
Rektor UGM Ova Emilia menyatakan kampusnya tidak bertanggungjawab atas tersebarnya foto tersebut. Sebab, piagam nan beredar sejatinya sudah diserahkan kepada pemilik sejak kelulusannya.
"Ijazah itu kan tahun 1985 sudah diserahkan kepada nan berkepentingan (Jokowi). Artinya nan menjaga piagam itu adalah nan bersangkutan," kata Ova dalam video berjudul #UGMMENJAWAB Ijazah Joko Widodo nan diunggah di kanal YouTube UGM, Jumat (22/8).
"Oleh lantaran itu, Universitas Gadjah Mada, kita tidak mau berkomentar mengenai dengan ijazah, piece of paper nan sudah ada di nan bersangkutan," ucap Ova.
UGM mengakui mempunyai info alias bukti bahwa Jokowi pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan kampus mereka hingga dinyatakan lulus.
Ijazah original sebagai tanda kelulusan itu dinyatakan telah diserahkan kepada Jokowi sejak wisudanya pada November 1985 lalu.
Foto-foto itu bermunculan sejak keabsahan piagam sarjana Jokowi dipertanyakan. Lalu, beragam hasil kajian muncul kemudian menuding arsip tanda kelulusan itu tiruan namalain tak otentik.
Ova menekankan, UGM tidak bertanggungjawab dalam memastikan apakah foto-foto di media sosial tersebut adalah hasil jepretan dari piagam original nan dulu diserahkan oleh kampus kepada Jokowi alias bukan.
"Kita tidak bertanggung jawab untuk itu," tegas Ova.
Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta menambahkan, arsip piagam sarjana Jokowi hanya dicetak satu kali, sementara nan dipegang kampus sejak awal hanya berbentuk salinan.
Sesuai ketentuan hukum, pihaknya hanya bakal menyerahkan alias menunjukkan berkas-berkas nan dianggap memuat info pribadi kepada pihak berkuasa saja. Regulasi ini bertindak umum alias bukan unik untuk Jokowi semata.
Lagipula, kata Sigit, salinan piagam itu berbareng berkas-berkas mengenai lain sekarang dipegang kepolisian untuk kepentingan penyelidikan.
"Semua arsip nan berangkaian dengan itu sekarang ada pada kepolisian. Dan kami di universitas alias di fakultas lantaran menganggap bahwa itu merupakan info pribadi, maka juga tidak bakal kami share ke mana-mana," terang Sigit.
(ldy/mik)
[Gambas:Video CNN]