ARTICLE AD BOX
carpet-cleaning-kingston.co.uk
Minggu, 24 Agu 2025 18:51 WIB

Jakarta, carpet-cleaning-kingston.co.uk --
Universitas Indonesia (UI) meminta maaf usai mengundang akademisi pro-Israel sebagai narasumber di Orientasi Program Pascasarjana.
Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah, mengatakan universitas meminta maaf lantaran telah kurang hati-hati dalam melakukan pemeriksaan latar belakang para pembicara.
"Adapun tentang latar belakang pembicara dari luar negeri, Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford), dengan segala kerendahan hati UI mengakui kurang hati-hati," kata Arie.
"Dan untuk itu UI meminta maaf nan sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekhilafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check terhadap nan bersangkutan," sambungnya.
Pada Sabtu (23/8), UI menggelar Orientasi Program Pascasarjana dengan menghadirkan Peter Berkowitz sebagai pembicara.
Peter Berkowitz adalah peneliti senior Tad and Dianne Taube di Hoover Institution, Universitas Stanford. Ia merupakan keturunan Yahudi nan kerap menuliskan pandangan mengenai isu-isu mengenai Israel.
Arie membenarkan bahwa UI mengundang Peter Berkowitz dalam aktivitas tersebut. Ia menyatakan UI bakal menerima kritik mengenai kekeliruan tersebut.
"Universitas Indonesia (UI) menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kritik dan masukan sebagai bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat nan berkarakter konstruktif," ujarnya.
Arie menegaskan sikap UI sejalan dengan komitmen konstitusi negara untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Sikap itu disebut ditunjukkan saat rektor menemui Duta Besar Palestina pada Januari 2025 lalu.
"UI tetap konsisten pada sikap dan pendirian berasas konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, nan terus memperjuangkan agar kolonialisme di atas bumi kudu dihapuskan, termasuk terdepan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina menghadapi kolonialisme nan dilakukan Israel," kata Arie.
Kasus ini, kata Arie, bakal menjadi pembelajaran ke depan bagi universitas. Ia berujar UI bakal lebih selektif lagi dalam menghadirkan pembicara di aktivitas kampus.
"Kami memahami reaksi dan keprihatinan publik nan mungkin muncul akibat orasi nan disampaikan oleh salah seorang akademisi tamu pada aktivitas PSAU tersebut. Kasus ini menjadi sebuah pembelajaran sekaligus corak perhatian positif untuk UI agar lebih selektif dan sensitif dalam mempertimbangkan beragam aspek saat mengundang akademisi internasional pada masa nan bakal datang," tuturnya.
(blq/isn)
[Gambas:Video CNN]